September 20, 2012

18 Sept 2012

Bersabarlah wahai hati, bersabarlah

September 2, 2012

growing apart

So ok, there are a lot going on that I can't find a time to write properly recently.

I would really love to write about it, trust me you guys wouldn't believe the things I've experienced.

But at the same time, I'm conflicted. Is it appropriate? Some people will find it offensive, while other might view it as a trivial matters.

Of course you have to be careful of what you are writing in Malaysia nowadays with the new act that has been implemented where you are found guilty until you are proven innocent..how crazy is that?

Only in Malaysia people, only in Malaysia..

Anyway, one thing that I could write here is the realization that most of my friends are either married, getting married or planning about it.

Yes, I do feel we are growing apart..they have their own life now, as we grow older that is one thing we have to sink it in.

I do hope we stay friends, and who knows, maybe we could meet up again after 5, 10 years with kids?

So to those getting married, or already are married..I wish you guys a very happy ever after.

Roger and out!

p/s: to you..I know you are not reading this blog, but I really hope you stay strong and believe me when I say..I will always be there for you

Malique and Black - Teman Pengganti

Dah lama rasanya tak tulis ape-ape...

I just want you guys to listen to a song by Malique and Black - Teman Pengganti. I think, this song is about a guys that have HIV and close or have died, and left the song for his wife. So enjoy the song.



Ketawa bersama 
Menangis bersama 
Ku bersumpah harap kita Mati pun bersama 

Sejak dua menjak ini 
Makin kerap ku diganggu visi 
Bila celik, juga bila mimpi 
Aku nampak kau, tapi bukan aku yang di sisi 
Dia membelaimu dengan izin dan permisi 
Sentuhan katanya semuanya kau iakan 
Sentuhan jari kau diamkan dan biarkan 
Aku redha walau tidak ku damba 
Walau hampa semuanya dah dijangka 

Beberapa purnama dulu cinta bertahta
Kenangan dibina kita indah belaka 
Ketawa bersama, menangis bersama 
Ku bersumpah harap kita mati pun bersama 
Namun hakikatnya, bukan mudah 
Aku sembunyikan gulana-gundah 
Segalanya kan berubah 
Dengarkan apa yang ku mahu luah 

*Rahsia ini 
Telah lama ku pendamkan 
Tiba masanya 
Segala-galanya 
Ku ceritakan 
Aku kan pergi 
Pergi ku tak akan kembali 
Tiba masanya 
Kau cari teman pengganti

Dalam dunia yang maya, prejudis dan bias 
Kita tak terlepas dari terkena tempias 
Rimas, ditindas, sembunyi dalam puisi dan kias 
Tidak kau bidas, tak berpaling walau sekilas 
Hanya kau yang tahu kodeksku yang kompleks 
Dalam disleksia cuba kekal dalam konteks 
 Bila dunia seolah tak memahami 
Kau sudi selami, dalami dan mengalami 

Setia mendengar, sentiasa hadir 
Ingat setiap ulangtahun, setiap hari lahir 
Tiba pagi Syawal, kaulah yang terawal 
Syawal yang terakhir ini pasti rasa janggal 
70 000 hijab harus ku singkap 
Ku sorok kitab balik tingkap penjara hinggap 
Dalam diam ada, seorang yang ku puja 
Kau teristimewa tapi dia yang sempurna 

Ulang * 

Sejak dua menjak ini, ku mencari fungsi kewujudan
 Dalam persekitaran yang penuh kejumudan 
Terperangkap dalam jasad, ku keliru 
Mujur ada kau si peneutralisasi pilu 
Namun aku tetap murung, berkurung 
Tubuh makin susut, menunggu tarikh luput 
Komplikasi di halaman rusuk kiri 
Makin sukar nak bernafas, nak bergerak, nak berdiri

 Lagu ini yang terakhir aku sajikan 
Kalau rindu nanti bolehlah kau nyanyikan 
Jaga diri, jangan makan hati 
Yang patah kan tumbuh, yang hilang kan berganti
 Bilik dah ku kemas, katil dah ku rapi 
Cincin, kunci, dompet dalam laci 
Ada sikit wang, itu saja baki 
Moga-moga cukup untuk majlis itu nanti 
Aku kan pergi 
Bertemu kekasih abadi 
Tiba masanya 
Kau cari teman pengganti